Senin, 29 Juli 2013

VIDEO KEGIATAN


 Video Pembuatan Permen Susu
Berbahan dasar susu yang merupakan salah satu potensi dari desa Semen



Video Pengenalan macam-macam perkebunan yang ada di desa Semen

Selasa, 23 Juli 2013

Tim KKN

Tim KKN FMIPA Universitas Brawijaya tahun 2013

Yang beranggotakan 7 peserta, diantaranya:
1. Suci Wida Pratiwi Sari
2. Helda Wika Amini
3. Selly Tifasari Santoso
4. Antonius Prisma J.P
5. Uliya Elok Rahmawati
6. Novita Oktavilia
7. Rekva Wika Amini

Peta

Peta lokasi Desa Semen yang telah dibuat oleh tim kkn FMIPA Universitas Brawijaya khususnya di Jalan Nanas.

Home Stay

Home stay biasanya digunakan untuk pengunjung yang sengaja menginap untuk beberapa keperluan, seperti melakukan penelitian tentang desa, berlibur, dll. Di Desa Semen tepatnya di Jalan Nanas terdapat 15 home stay. Nama home staynya beberapa diambil dari nama-nama bunga. Terdapat perkumpulan pengelola home stay yang diketuai oleh Bu Lasemi. Berikut nama-nama home stay:
1.                  Mawar milik Pak Eko
2.                  Joyo Kusumo milik Pak Mukri
3.                  Melati milik Bu Harti
4.                  Kenanga milik Bu Suparmi
5.                  Anggrek milik Pak Trimo
6.                  Bougenfil milik Pak Wagirun
7.                  Vanda
8.                  Keranthil

9.                  Sakura
Home stay “Bougenfil” milik Pak Wagirun

Fasilitas yang disediakan oleh pemilik home stay seperti kamar tidur, kamar mandi, dapur serta cathering.

Wisata Alam

Terdapat beberapa wisata alam di Desa Semen, di antaranya:

1. Gathering dan Fun Game

 Salah satu bentuk gathering dan fun game Desa Semen adalah permainan outbound. Di desa ini, outbound dibagi menjadi dua yaitu outbound permanen dan outbond alam. Pada outbound permanen, permainan yang ditawarkan adalah sejenis permainan outbond biasa seperti flyingfox, dll. Tempat outbond berada di lapangan desa di Jalan Nanas yang dikelilingi oleh perkebunan warga. Lapangan tersebut juga dapat digunakan untuk camping dan pada malam harinya dapat digunakan sebagai tempat api unggun. Fasilitas yang diperoleh berupa instruktur outbond, pemandu wisata, peralatan lengkap outbond, snack, makan siang, minuman serta note.


Lokasi Outbond permanen terletak di sekitar perkebunan warga

Beberapa macam permainan dalam outbond permanen seperti flying fox, dll.

Setelah menikmati outbond permanen, dapat lagsung menikmati outbond alam yang lebih menantang dan ekstrim. Sebelum menuju tempat outbond alam, kita harus melewati beberapa pemandangan yang memukau dengan melakukan soft hacking. Track hacking melewati perkebunan teh yang luas, beberapa perkebunan warga, dilanjutkan menyusuri sungai-sungai yang memiliki pemandangan yang indah kemudian sampai pada outbond alam. Panjang track hacking kira-kira sejauh 3,5 km.
Pada outbond alam, kita dimanjakan dengan pemandangan alam berupa sungai, pohon-pohon yang sangat indah. Permainan yang ditawarkan meliputi flyingfox ekstrim, highgroof dan wallclimb. Permainannya sangat menantang dan dapat digunakan sebagia pelatihan militer.

2. Wisata Alam Coban Wilis
Air Terjun Coban Wilis terletak dihulu Kali Semut di kawasan gunung Kelud.  Air Terjun ini terdiri dari tiga rangkaian, Air terjun ketiga (air terjun utama) tingginya kurang lebih 100 meter terletak di hilir dari air terjun pertama dan kedua, air terjun ke dua yang paling kecil, sementara air terjun yang pertama lebih menarik karena bertingkat, sayang untuk sampai disana belum ada jalurnya kecuali mau menyusuri lewat sungai yang masih sulit medannya.
Menurut warga setempat, yang pertama kali menemukan jalur akses adanya air terjun tersebut adalah Pak Kastoro warga Desa Semen Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar.
Untuk mencapai air terjun tersebut dapat dilakukan dengan menyusuri Kali Semut dari hilir yang memakan banyak waktu dan tenaga. Alternatif lain adalah melalui jalur darat yaitu dari Kota Wlingi kearah utara sampai masuk Desa Semen.  Selanjutnya dari pertigaan sebelah utara kantor Desa Semen ambil jalur yang ke kiri melewati Jl. Nanas. Setelah berjalan sekitar 1 Km akan ditemui pertigaan lagi, ambil jalur ke kiri. Disepanjang jalan ini, jalannya cukup sempit dan berliku namun masih bisa dilalui mobil dan kendaraan bermotor. Ikuti terus jalan berliku itu sampai menemukan jembatan yang mana sebelum dan sesudah jembatan terdapat perkampungan Aceh. 
Berhubung jalannya masih berbahaya untuk kendaraan beroda empat, sebaiknya menggunakan sepeda motor saja. Setelah menemukan jembatan kecil, terus saja ikuti jalan tersebut sampai bertigaan kecil, yang mana bila kekanan akan menuju rumah Pak Bedjo Oetomo yang merupakan rumah paling tepi dan satu-satunya warga yang bermukim disitu. Di rumah Pak Bedjo ini dapat menitipkan kendaraan bermotor. Untuk sepeda motor masih bisa naik sampai patok Wesi (tiang besi), namun bila ragu sepeda motor bisa juga dititipkan di rumah Pak Bedjo tadi.
Dari rumah pak Bedjo ke patok Wesi (istilah yang gunakan warga untuk menamakan tempat atau daerah yang memang terdapat tiang besinya) ditempuh dengan sepeda motor kurang lebih selama setengah jam.  Namun saat ini tiang tersebut sudah raib di cabut oleh orang dan diganti dengan tiang dari kayu.  Jalan menuju patok Wesi cukup berliku dan menanjak sehingga harus hati-hati. Selanjutnya, jalan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki berupa jalan setapak.
Kemudian, ikuti terus jalan setapak yang kira-kira 6-7 Km jauhnya yang ditempuh kurang lebih selama 2 jam dengan naik turun 5 bukit.  Sampai di bukit ke lima atau terakhir, jalan setapak akan menurun, dan itu sudah sangat dekat dengan air terjun, sebenarnya pada bukit ke tiga, bunyi atau suara air terjun sudah terdengar. Hanya saja suara itu adalah suara dari air terjun yang pertama, perlu diketahui juga bahwa disana terdapat 3 air terjun, namun ujung jalan setapak yang kita lalui justru berakhir pada air terjun yang ke tiga atau terakhir, boleh dibilang itu adalah air terjun utama.

3. Wisata Alam Air Terjun Kucur Watu

Lokasi air terjun ini hanya berjarak 500 meter dari pemukiman terakhir di Dusun Dewi, Desa Semen, Gandusari, Blitar. Kira-kira 60 persen kondisi jalannya masih memadai, sisanya tinggal melewati lereng curam yang dipenuhi vegetasi lebat.
Jalan setapak yang dilalui untuk dapat sampai di air terjun Kucur Watu.


Sebelum sampai di air terjun, dalam perjalanan diberikan beberapa arca untuk kegiatan umat Hindu dan bekas pondok umat Hindu. 


Arca-arca yang digunakan untuk ritual agama Hindu.
4. Wisata Alam Air Terjun Lawean
 
Air terjun ini berlokasi di Dusun Parang, Desa Semen. Kira-kira hampir 2 km dari Kantor Desa Semen. Kondisi jalan yang ditempuh hampir setengah jam menggunakan kendaraan bermotor. Setelah memarkir kendaraan di pinggir jalan, terdengar deburan air terjun yang cukup keras. Ternyata letak air terjun dari pinggir jalan tidak jauh, sekitar 50 meter saja.
 Keindahan yang dimiliki Air Terjun Lawean.
 
Air terjunnya terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yang pertama kali terlihat terdapat tiga aliran air dengan debit yang tidak deras namun sunggah indah. Bagian kedua lebih deras namun hanya satu aliran. Tinggi air terjun ini kurang lebih 25 meter. Terlihat sumber aliran airnya keluar di antara batu-batu yang tersusun sangat rapi, ini membuat keindahan alamnya sangat memukau.